Jika Kau dewasa, bukalah kembali catatan ibumu ini. Ketika kau mulai mempertanyakan sebab kenapa, dan kau mulai meragukanku sebagi ibu dalam menyayangi kalian. Mungkin aku bukan ibu yang sempurna tetapi aku belajar menjadi ibu yang baik, ibu bagi kalian. Sepanjang ini aku masih belajar dan akan selamanya belajar. Saat Kau Farra lahir, juga saat kau Namira lahir, merupakan pengalaman pertamaku. Farra mengajarkanku menjadi ibu pertama kali, kau mengajarkanku bagaimana aku harus mengasihi tanpa pamrih, kecintaan yang sejati terlahir saat kau ada. Darimu aku belajar tentang kesabaran. Dan darimu aku juga belajar banyak hal. Namira...Saat kau lahir, kau mengajarkanku tentang berbagi. Berbagi tanpa harus mengurangi. Hadirmu memberiku banyak arti dan mengajarkanku tentang bagaimana kasih sayang begitu tulus adalah keindahan sebenarnya. Karena kalianlah aku belajar... Jika di perjalanan selanjutnya Kalian merasa aku terlalu mengguruimu, maka anakku maafkanlah ibumu ini, karena banyak yang belum ibu tahu, dan aku tidak ingin gagal menjadi ibu.
Hal tersulit bagiku adalah mengakui kekalahanku dalam menghadirkan kebersamaan, kebersamaanku dengan bapak kalian. Namun anakku aku terus belajar agar ketiadaanku bersama bapak kalian bukan menjadi halangan kebersamaan kalian bersama bapak kalian ataupun bersamaku. Saat ini terjadi, usia kalian masihlah sangat dini. Tetapi aku sudah dan selalu membicarakannya dengan kalian. Aku harap kalian mengingatnya, walau sepotong.