Senin, 03 Agustus 2020

Lipstik Patah




Sumber: https://www.instagram.com/p/CDT2fK9jjw2/

IG: @nsy_art

Separuh tubuhku terpelanting. Sri memandangku dalam tatap nanar.  Aku terkapar di ujung sandal, di atas ubin yang sudah seminggu tak ia sapu. Kini, aku semerah darah. Wajah Sri merengut. Lalu, ia mengambil kuas bibir yang sudah dekil dari gelas retak, di sudut meja rias. Dioleskannya kuas itu di tubuhku. "Sakiiiiit!” teriakku. Bahkan helai-helai bulu kuas itu tak setia lagi pada ulunya. Kuas bibir itu sudah botak. Bulu-bulu di ulunya berguguran seperti daun-daun kering lepas dari ranting. Olesan kasar Sri hanya menyisakan luka. Bulu-bulu kuas itu rupanya telah bersekongkol dengan tubuh sintal  Sri,  yang sudah lama pergi.  Sri berupaya mencongkel tubuhku dengan ujung kuku. Perlahan-lahan dioleskannya pada bibirnya. "Taik apa ini?” teriak Bibir. Ia mencibir pada remah-remah tubuhku. Warnaku  telah pudar, tak lagi maroon. Bibir itu tak akan membersitkan kilau cahaya seperti dulu. “Apakah dengan ini aku masih bisa memikat lelaki?" tanya bibir. Tak mau rugi, Sri mengoleskan sisa-sisa lipstik yang menempel di ujung kuku dan jarinya, di kedua pipinya yang sudah menggelambir. Sri menatapku dalam murung. Lipstik patah yang kini berlubang di tengah separuh batangannya. Seperti lubang di hati Sri, lantaran malam-malam sepi tanpa lelaki...

Pernah dimuat pada akun IG @damhurimuhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perempuan Dalam Pasungan

Percikan air tujuh sumur yang bercampur d engan bunga tujuh rupa diguyurkan ke seluruh tubuhku. Dingin yang tiba-tiba menyengat kesadaranku...