Minggu, 05 Desember 2010

Rahasia Meede


Buku ini aku dapat tanpa membeli. Seseorang berbaik hati meminjamkan kepadaku, ah aku mesti mengembalikannya lain waktu :(. Melihat buku yang lumayan tebal, 671 hal, sebenarnya agak malas juga, namun seseorang sedikit bercerita tentang buku ini. Entah karena memang ceritanya memang seru atau karena kepiawaiannya merangkai kata dan bercerita kepadaku, yang jelas akupun tertarik untuk membacanya. Sudah lama memang, namun aku ingin mengingatnya, ada beberapa alasan, sambil aku mencoba mengingat kembali apa yang sudah aku baca. Buku karya besar E. S. Ito ini bukan murni cerita fiksi namun dibalut manis dengan fakta sejarah tentang sejarah penjajahan Belanda di Indonesia, struktur organisasi besar VOC di Indonesia beserta tokoh-tokoh pentingnya, hingga perjanjian pengakuan kedaulatan RI lewat KMB di Den Haag, Belanda. Entah apakah buku ini termasuk sebuah karya "science-fiction" atau buku yang bergenre suspense. Peristiwa-peristiwa sejarah yang termuat, semuanya terasa dipampatkan untuk bisa sesuai dengan imajinasi penulis yang menginginkan adanya konspirasi terselubung sehingga ia berupaya mengkait-kaitkan satu peristiwa dengan peristiwa yang lain, walau kata 'penceritaku' ada beberapa kecocokan analisa yang termuat dalam buku besar yang sudah banyak dipakai dalam rujukan-rujukan karya Denys Lombart, Nusa Jawa Silang Budaya, entahlah.

Berawal dari kewajiban atau persyaratan pada KMB dimana Indonesia yang dipimpin oleh Wakil Presiden pertama kita Moh. Hatta, dimana Indonesia diminta melunasi hutang-hutang Belanda pada masa pendudukan. Adalah syarat yang jelas tidak disetujui oleh perwakilan delegasi karena dirasa sangat memberatkan. Sampai akhirnya seseorang menyerahkan sebuah dokumen yang bisa memecahkan masalah ini.

Mengambil seting modern di Indonesia, adalah Cathleen Zwinckel yang diminta oleh pembimbingnya Profesor Huygens, di Universitas Leiden untuk melakukan penelitian di Indonesia terkait harta karun ini. Cathleen ditampung di CSA (Central Strategic Affair), yang mana pimpinannya Suryo Lelono adalah kolega dari Profesor Huygens, petualangannya berlanjut sampai pada peristiwa penculikannya oleh suatu organisasi yang paling dicari oleh pihak berwenang karena terlibat dalam beberapa kasus kerusuhan, Anarki Nusantara, organisasi ini dikenal namanya. Organisasi ini dipimpin oleh Attar Malaka yang kemudian dikenal dengan nama Kalek.

Batu Noah Gultom, adalah seorang wartawan di media Indonesiaraya, yang oleh mentornya, redaktur di media terkait, Parada Namora Gultom, diminta menyelidiki dan mengupas habis segala berita yang ada hubungannya dengan kasus yang sedang terjadi saat itu, "Pembunuhan Gandhi", ya pembunuhan orang-orang penting yang dikaitkan dengan pesan Mahatma Gandhi tentang 7 dosa sosial. Setiap orang penting yang dibunuh akan selalu ditinggalkan tulisan salah satu dari 7 dosa sosial tersebut.

Penculikan oleh Kalek alias AM (Attar Malaka), tidak dibiarkan begitu saja, sebuah operasi intelejen yang diberi nama sandi Omega sifatnya tertutup, dipimpin oleh seorang anggota intelejen yang terkenal dengan namanya "Lalat Merah" (rasanya seperti dimirip-miripkan dengan Pacar Merah :-D)di bawah komando Jenderal Darmoko, purnawirawan, berusaha mengejar buruannya, ya Kalek.

Walau tokoh sentralnya tak sekuat minkenya Pram atau Gajah Mada-nya Khrisna Hadi, namun buku ini lumayan seru dan asyik. Tema petualang yang dibalut dengan fakta sejarah, sempat membuatku tidak mau meninggalkan buku ini, terkadang bahkan aku tergelitik untuk mengecek bacaan yang lain. Namun, entah aku agak lupa...entar kalau tiba-tiba ingat, pasti ku editkan lagi disini.. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perempuan Dalam Pasungan

Percikan air tujuh sumur yang bercampur d engan bunga tujuh rupa diguyurkan ke seluruh tubuhku. Dingin yang tiba-tiba menyengat kesadaranku...