Senin, 03 Januari 2011

Tak Pernah Takut!

Aku tahu, aku tidak pernah bisa membuatmu diam tertahan
Dimanakah hatimu
tempat aku menitipkan rasa
Dimanakah tubuhmu
tempat aku menempelkan karya
Dimanakah....
 

Aku tahu 
Tidak ada yang bisa kukatakan
Untuk mengubah bagian itu
Begitu banyaklampu terang telah melemparkan bayangan 


Tapi bisakah aku berbicara? 
Aku terbungkam
Aku tidak sempurna
Aku tak bisa memahaminya
Sebuah kehidupan yang sangat menuntut 
Aku begitu lemah 
Dan semua jiwa terbakar
Dan aku masih saja terbungkam, dalam gelap


Aku tidak takut untuk terus hidup
Aku tidak takut untuk berjalan di dunia ini walau harus sendirian
Tak bisakah kau melihatku

Dengan mataku yang bersinar  
Karena aku di sini 
Di sisi lain

Walau dengan sinar yang begitu lemah
Akan aku buat
 

Lampu ini menjadi terangbersinar terang padaku
Lampu ini benderangbersinar terang padaku juga kepadamu
 
Dan aku  melihatmu berbaring terkulai penuh luka namun pongah 

Dengan kerakusanmu kau buat aku terbungkam 
Jika dengan kata-kata aku tidak bisa bicara 
Aku akan tetap terjaga dan tidak takut 
Baik dalam tidur atau matipun
 
Aku harap kau akan tetap tinggal

Hingga suatu saat aku akan mengampunimu 
Membebaskan tubuhku dari luka yang telah kau buat 
Dengan langkah kakiku yang telah kau amputasi sekalipun 
Aku akan pulang 
Bahkan kau dengan senjata mengokang tidak akan dapat menghentikan aku untuk pulang
 
Kau pernah membutakanku dengan kepalsuan

Membuaiku dengan bualan busuk 
dan lalu menusukku
 

Memasungku dalam kubahan kotoranmu

Bangunlah, dan akan kau lihat aku tidak lagi takut. 

Aku tak lagi bungkam terpasung
Aku  tidak takut untuk terus hidup

Aku tidak takut untuk berjalan dalam kegelapan tanpa kaki tanpa cahaya 
Aku tidak takut pada busuknya kotoran yang kau lumurkan pada tubuhku 
Dan tak pernah takut walaupun harus hidup sendirian..
Lihatlah..
Kau akan tersilaukan oleh benderangnya semangatku
Kau akan terkubur bersama borok luka penuh nanah ditubuhmu
Dan akan sangat terlambat saat kau menyadarinya
Ketiadatakutankulah yang telah membunuhmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perempuan Dalam Pasungan

Percikan air tujuh sumur yang bercampur d engan bunga tujuh rupa diguyurkan ke seluruh tubuhku. Dingin yang tiba-tiba menyengat kesadaranku...