Aku tak bisa menulis bagus. Aku hanya suka menulis. Aku tak pernah belajar bagaimana menulis yang baik. Dan aku juga tidak tahu cara menulis yang baik. Aku hanya ingin berbincang dengan pena dan kertas, atau dengan keypad netbookku. Aku tak pernah benar-benar mau tulisanku dibaca orang. Namun terkadang aku rindu cacian ... Terkadang ada teman berkomentar atau sekedar bertanya saat sama-sama online. Terkadang ada salah paham dengan kekasih. Ah, semua membuat rindu. Rinduku akan menulis. Meski aku tak pernah ingin jadi Penulis. Meskipun imajiku tak bisa jauh memasuki pedalaman ruang dan gerak. Dan meskipun aku tak pernah bisa menulis dengan kalimat-kalimat yang indah dan rancak.
Aku titik kecil dari gerombolan pengumpul pita suara yang tengah tercecer pada ketandusan dan peramu kata pembongkar kastil palsu tak berimbang yang dibingkai dengan nama tradisi
Minggu, 04 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Perempuan Dalam Pasungan
Percikan air tujuh sumur yang bercampur d engan bunga tujuh rupa diguyurkan ke seluruh tubuhku. Dingin yang tiba-tiba menyengat kesadaranku...

-
Saat aku berkesempatan ke Aceh, keinginan terbesarku adalah Sabang. Sebenarnya tak banyak yang aku tahu tentang Sabang, saat itu hanya tug...
-
Selorejo. Tak jauh sebenarnya dari Blitar, tempat asalku, tetapi aku baru sempat dua kali saja kesana. Yang pertama, aku berangkat dari Bl...
-
Sekali lagi tentang kecerdasan. Sebelum membaca buku ini kebetulan saya baru saja menyaksikan drama kolosal China ber...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar